English Club

Welcome back to English Club! Pertemuan pertama kami diawali dengan game berkelompok. Ada dua aktivitas yang dilakukan pada hari itu. Pertama kami melakukan pemanasan dengan alphabet game. Kali ini siswa harus menuliskan sebanyak mungkin kosakata Bahasa Inggris yang mereka tahu pada selembar kertas dalam 20-30 detik. Setelah itu, mereka harus membacakan kata-kata yang mereka tulis dengan lantang. Hal ini bertujuan agar siswa melatih artikulasi dan pronunciation. Kami melakukan beberapa kali sebelum melanjutkan ke aktivitas selanjutnya. Dan setiap sesi, siswa yang berbeda harus membacakan basil kelompok mereka. Game selanjutnya adalah relay vocabulary. Setiaps grup menunjuk satu anggotanya untuk maju dan hams mengingat sebuah kata yang ditunjukkan selama 10 detik. Kemudian mereka hams menyampaikan ke anggota lainnya dan disampaikan sampai anggota terakhir. Anggota terakhir hams menuliskan kata yang dimaksud dengan benar.

Pertemuan kedua kami mulai dengan brainstorming membicarakan platform social media yang dekat hubungannya dengan kehidupan remaja. Kegiatan berfokus pada pengembangan critical thinking dan cara melihat masalah yang berkaitan dengan social media. Selanjutnya, siswa diminta bekerja berpasangan dan mengemukakan pendapat tentang social media. Beberapa siswa dapat mengemukakan pendapat dengan cukup baik, tapi masih harus bekerja keras mengembangkan critical thinking dan contoh yang terkait agumen yang disampaikan. Beberapa masih belum bisa mengemukakan pendapat dengan baik. Selain critical thinking, satu perwakilan siswa menyampaikan di depan siswa lainnya untuk melatih public speaking. Di akhir pertemuan, kami melakukan evaluasi menyeluruh, baik isi konten maupun cara penyampaian.

Di pertemuan ketiga, kami masih membahas mengenai social media, tapi menilik pada elemen lain, yaitu social media influencers. Diawali dengan diskusi mengenai influencer dari bidang yang berbeda-beda di social media. Kemudian kami berdiskusi kenapa influencer menjadi sesuatu yang dibutuhkan pelaku bisnis saat ini dan bisa menjadi sebuah pekerjaan. Kami juga membahas influencers yang disukai gen-Z. Selanjutnya, siswa diberi waktu untuk melakukan diskusi berpasangan dan mengemukakan pendapat tentang dampak positif dan negative pekerjaan influencers. Secara garis besar, siswa dapat menyampaikan pendapat dengan cukup baik. Namun pendapat yang disampaikan belum dibarengi dengan analisis mendalam.

Tanggal 13 Februari adalah pertemuan kedua English Club di semester kedua ini. Pertemuan dihadiri 2 siswa dari kelas 10 dan 11. Hari itu, beberapa siswa meminta izin untuk kerja kelompok dan kegiatan lain. Karena hanya dihadiri 2 siswa, kami membahas This or That. Siswa diberikan 2 pilihan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memilih dan mengemukakan pendapat. Selain itu kami juga membahas kegiatan sehari-hari sesuai dengan kondisi siswa. Selain itu, kami juga melakukan One-Minute Speech dimana siswa diminta untuk berbicara selama 1 menit sesuai topic yang diberikan.

Tanggal 20 Februari adalah pertemuan ketiga English Club di semester kedua ini. Pertemuan diawali dengan membahas kegiatan siswa seminggu terakhir. Selanjutnya kami melakukan kegiatan “Who am I” dimana siswa diminta menebak nama tokoh atau public figure terkemuka dengan menanyakan ciri-ciri terkait tokoh yang mereka peroleh. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa agar bertanya. Seringkali siswa kesulitan memberikan pertanyaan karena struktur Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia berbeda serta kosakata yang dimiliki siswa terbatas. Jadi siswa hams mengatur susunan kata dengan benar sebelum bertanya. Ketika siswa mulai bisa membuat pertanyaa, mereka akan terbiasa dengan struktur kalimatnya dan tidak lagi menemukan kesulitan. Kegiatan ini juga melatih pengetahuan siswa mengenai tokoh atau public figure. Selain itu, perbendaharaan kata siswa juga diuji karena berbeda tokoh. Berbeda tokoh, berbeda pula kosa kata yang digunakan.

Tanggal 6 Februari adalah pertemuan pertama English Club di semester 2 ini. Kegiatan kali ini dihadiri 4 siswa dari kelas 11 dan 12. Setelah vakum cukup lama, kami memulai pertemuan kali ini dengan aktivitas yang lebih ringan dan fun, yaitu Listening. Pertemuan dibuka dengan membahas kegiatan siswa beberapa minggu terakhir, kemudian masuk ke kegiatan listening. Siswa mendapatkan satu plastic berisi lirik lagu dan diminta untuk mengurutkan sesuai lirik yang mereka dengar. Lagu yang digunakan merupakan lagu dengan dengan latar akustik. Hal ini bertujuan agar siswa bias focus mendengarkan lirik dan tidak terganggu music latar lagu. Sebagai hadiah, siswa yang dapat mengurutkan lagu dengan benar mendapat bakso. Kegiatan selanjutnya, kami membahas referensi lagu siswa. Siswa diminta memberikan pendapat tentang lagu-lagu yang didengar untuk situasi tertentu. Misalnya saat sedih, saat senang, lagu-lagu yang mengingatkan kenangan di masa lalu, lagu yang terakhir didengar, dan situasi lain. Sebagian siswa dapat mengemukakan pendapat dengan baik, sementara yang lain masih kesulitan karena kosa kata Bahasa Inggris yang terbatas.